Keluarga Besar Al Yamani

Kamis, 23 Desember 2010

anam


PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA
TERHADAP PERILAKU BERAGAMA SISWA
SLTP FUTUHIYYAH MRANGGEN TAHUN AJARAN 2006/2007


PROPOSAL
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu: Drs. H. Soediyono, M. Pd.









Oleh :

EDI HARIYANTO
3105324


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2008
PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA
TERHADAP PERILAKU BERAGAMA SISWA SLTP FUTUHIYYAH MRANGGEN TAHUN AJARAN 2006/2007

A.           Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu selain mengasuh, mendidik, atau memelihara anak, pendidikan juga merupakan pengembangan keterampilan, pengetahuan maupun kepandaian melalui pengajar, latihan-latihan atau pengalaman. Lebih jauh pendidikan juga dapat mengembangkan intelektual serta akhlak anak didik yang dilakukan secara bertahap.
Sementara itu tujuan pendidikan Islam secara garis besarnya adalah membina manusia agar menjadi hamba Allah yang shaleh dengan seluruh aspek kehidupan, perbuatan, pikiran, dan perasaannya.[1]
Pendidikan berarti proses penyampaian nilai-nilai baik sosial kemasyarakatan maupun moral keagamaan, yang kemudian dilanjutkan dengan proses pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap nilai-nilai tersebut sebagaimana yang ia telah terima, sehingga ia dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan pribadinya semaksimal mungkin.
Perkembangan pribadi (perilaku) anak dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal, baik lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga tempat di mana anak menerima pendidikan dan pengajaran secara informal.
Peran serta keluarga di mana pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama, tempat anak duduk menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tuanya ataupun anggota keluarga lainnya,[2] dan merekalah yang pertama-tama mengajarkan kepada anak pengetahuan Allah, pengalaman tentang pergaulan manusiawi, dan kewajiban memperkembangkan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain.[3] Di sinilah sangat penting bagi keluarga untuk melaksanakan tanggung jawab untuk mendidik dan memelihara anak-anaknya, sebagaimana firman Allah:
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (At-Tahrim: 6)
Pengalaman religius (keagamaan) seorang anak erat dengan sikap terhadap agama dan keyakinan yang diperlihatkan di dalam rumah. Anak yang tumbuh dalam lingkungan rumah yang tidak religius biasanya mendapatkan pandangan atau pemikiran tentang Tuhan dan agama dari kawan-kawan sepermainan, guru atau sahabatnya yang pendidikan rumah mereka disertai dengan pengetahuan-pengetahuan atau ilmu keagamaan. Ini berarti bahwa orang tua sangat berperan dalam keyakinan keagamaan seorang anak.[4]
Notabene dari keluarga yang latar belakangnya berbeda antara siswa yang satu dengan yang lain mengakibatkan pendidikan tentang agama yang mereka peroleh berbeda. Maka secara tidak langsung akan mempengaruhi perilaku keagamaan siswa. dengan kata lain perilaku muncul karena adanya pendidikan yang mereka peroleh dalam keluarga.
Maka dari itu penanaman pendidikan agama dalam keluarga sangat dibutuhkan dan dilaksanakan sedini mungkin, dari setiap stimulus yang datang dan diterima oleh anak dari orang dewasa haruslah mengandung unsur-unsur pendidikan yang kondusif dengan memberikan nilai-nilai yang positif bagi perkembangan anak, agar manusia dapat bersyukur atas nikmat dan anugerah Allah, dalam arti menggunakan dengan sebaik-baiknya, perlu bantuan dari luar dirinya yaitu pengaruh lingkungan yang positif dan yang mendidik.[5]
Dari latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk membahas judul PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA TERHADAP PERILAKU BERAGAMA SISWA SLTP FUTUHIYYAH MRANGGEN TAHUN AJARAN 2006/2007.

B.            Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka penulis menarik permasalahan sebagai berikut:
1)             Bagaimana pendidikan agama dalam keluarga siswa SLTP Futuhiyyah Mranggen Tahun Ajaran 2006/2007?
2)             Bagaimana perilaku beragama siswa SLTP Futuhiyyah Mranggen Tahun Ajaran 2006/2007?
3)             Bagaimana pengaruh pendidikan agama dalam keluarga terhadap perilaku beragama siswa SLTP Futuhiyyah Mranggen Tahun Ajaran 2006/2007?

C.           Kajian Pustaka
Sejauh pengetahuan penulis, dari berbagai literatur yang penulis baca terdapat berbagai buku yang membahas tentang pendidikan agama dalam keluarga dan perilaku beragama, untuk mendukung penelitian tersebut maka penulis kemukakan literatur sebagai kajian pustaka di antaranya:
Penelitian yang dilakukan oleh Muhkisin, Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang tentang Pendidikan Berbasis Keluarga (Study tentang Pendidikan Lukman Hakim). Penulis memaparkan beberapa permasalahan antara lain siapa Lukman Hakim, bagaimana pendidikan keluarga, dan bagaimana karakteristik pendidikan Lukman Hakim. Pertama, Lukman Hakim adalah seorang tokoh yang bijak yang diakui secara luas, mempunyai ilmu yang cukup, dan konsisten dalam melaksanakan pendidikan. Prinsip-prinsip ajarannya adalah pemenuhan kebutuhan manusia sepanjang kehidupannya. Kedua, keluarga merupakan tempat penting dalam upaya membentuk dan mengembangkan potensi fitrah yang dimiliki anak. Ketiga, karakteristik pendidikan Lukman yang bersifat informatif, transformatif, antisipatif dan eksploratif, seharusnya menjadi modal dasar bagi orang tua di era global ini, dan merupakan bekal dan modal membangun citra diri dan masa depan anak.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Chabib Thoha dalam tesisnya yang berjudul Pengaruh Pendidikan Keluarga terhadap Keberhasilan Belajar Siswa SMUN Kotamadya Semarang, adapun yang dibahas dalam tesis tersebut adalah pendidikan agama dalam keluarga seperti apakah yang dapat membentuk sikap ketaqwaan kepada Allah bagi anak, pola asuh yang seperti apakah yang sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan Islam, dan pengaruhnya terhadap kemandirian anak. Dalam penelitiannya Chabib Thoha menjelaskan bahwa sebagai realisasi terhadap tanggung jawab orang tua dalam mendidik anaknya, dan ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pendidikan antara lain pendidikan ibadah, mengajarkan pokok-pokok ajaran Islam dan melatih shalat, pendidikan akhlakul karimah, juga pendidikan akidah Islamiyah sebagai tiang pendidikan Islam.
Begitu juga dengan hasil penelitian dari Hani’an Maria tentang Hubungan Keharmonisan Keluarga dengan Tingkah Laku Keagamaan Peserta Didik MTs NU 6 Sunan Abirawa Penanggulan Pegandon Kendal, dalam penelitian bahwa keharmonisan dalam keluarga harus diciptakan dengan penuh kasih sayang. Dari hasil penelitiannya menunjukkan adanya hubungan antara keharmonisan keluarga terhadap tingkah laku keagamaan siswa dengan hasil korelasi sebesar 0,4425 dan nilai korelasi dalam tabel sebesar 0,207 dan 0,270 dalam taraf signifikan 5% dan 1%.
Pada umumnya penelitian tentang pendidikan agama dalam keluarga sudah banyak dikaji, namun dalam penelitian kali ini penulis mencoba mencari signifikansi dari pendidikan agama dalam keluarga dengan perilaku beragama anak, dan apakah pendidikan yang diberikan oleh keluarga dengan melalui pembiasaan, nasihat (bimbingan), perhatian, serta teladan orang tua yang diberikan pada anak dapat mempengaruhi perilaku beragama anak.


D.           Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis ada ketika peneliti telah mendalami masalah penelitian serta menetapkan anggapan dasar dan membuat teori yang bersifat sementara dan perlu diuji kebenarannya.[6]
Selanjutnya berangkat dari permasalahan tersebut, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut. Pendidikan agama dalam keluarga memberikan pengaruh positif atau pengaruh yang signifikan terhadap perilaku beragama siswa di SLTP Futuhiyyah Mranggen Tahun Ajaran 2006/2007. Atau dengan kata lain semakin baik pendidikan agama dalam keluarga semakin baik pula perilaku beragama siswa.

E.            Metode Penelitian
1)             Metode Penelitian
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan menggunakan teknik analisis regresi yakni analisis regresi satu prediktor.
2)             Variabel dan Indikator
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengambil dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
1.             Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang berperan memberikan pengaruh. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas (x) yakni pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan indikator sebagai berikut:
a)             Pendidikan ubudiyah dengan indikator:
-                 Mengajarkan tentang shalat.
-                 Mengajarkan tentang puasa.
b)             Pendidikan akhlak dengan indikator:
-                 Mengajarkan berbuat baik terhadap orang tua.
-                 Mengajarkan berbuat baik terhadap orang lain.
-                 Mengajarkan berbuat baik terhadap lingkungan atau alam.
2.             Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) sebagai variabel yang mendapatkan pengaruh. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat (y) adalah perilaku beragama, dengan indikator:
a)             Yang berhubungan dengan ibadah
-                 Shalat fardhu.
-                 Puasa Ramadhan.
b)             Yang berhubungan dengan akhlak
-                 Berbuat baik terhadap orang tua.
-                 Berbuat baik terhadap orang lain.
-                 Berbuat baik terhadap lingkungan atau alam.
3)             Teknik Pengambilan Sampel
Peneliti dalam menentukan jumlah sampel berdasarkan nomogram Hery King dengan persentase populasi sebesar 25% dari 594 adalah 148,5 siswa dan untuk lebih mudah maka dibulatkan menjadi 150 siswa.
Agar representatif dalam pengambilan sampel, digunakan teknik random sampling atau random sampel yakni dalam tiap-tiap individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampel. Pemilihan sekelompok berdasarkan ciri yang belum diketahui sebelumnya.
4)             Teknik Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dibutuhkan teknik pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik library research (riset kepustakaan) yang digunakan untuk memperoleh data dan menelaah teori-teori yang berhubungan dengan tema penelitian di atas, sekaligus sebagai landasan teori. Dan teknik field research (riset lapangan) adalah data yang diperoleh dari lapangan. Dengan menggunakan metode sebagai berikut:
1.             Metode Observasi
Observasi yaitu suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.[7]
Metode ini digunakan untuk mengamati langsung keadaan gedung sekolah, dan kegiatan lainnya siswa di SLTP Futuhiyyah Mranggen Tahun Ajaran 2006/2007.
2.             Metode Interview
Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang keadaan sekolah meliputi sejarah sekolah, tujuan berdirinya sekolah, keadaan guru dan siswa, sarana dan prasarana yang ada di SLTP Futuhiyyah Mranggen Tahun Ajaran 2006/2007.
3.             Metode Kuesioner
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pendidikan agama dalam keluarga yang meliputi melaksanakan shalat, puasa, membantu orang tua, taat kepada orang tua, memberi salam kepada orang yang bertamu. Dan untuk mendapatkan data tentang perilaku keagamaan antara lain melaksanakan shalat fardhu dan puasa Ramadhan, berbuat baik terhadap orang tua dan sesama manusia. Yang ditujukan hanya untuk siswa SLTP Futuhiyyah Mranggen Tahun Ajaran 2006/2007 sebagai responden untuk menjaring variabel x maupun variabel y.
4.             Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mengetahui tentang struktur organisasi sekolah dan sebagainya yang berhubungan dengan administrasi sekolah dan juga keadaan siswa. sumber ini diperoleh dari kepala sekolah dan guru tata usaha.
5.             Teknik Analisis Data
Dalam analisis data ini menggunakan analisis statistik dengan rumus analisis regresi satu prediktor dengan rumus sebagai berikut:
Sumber
Variasi
db
JK
RK
Freg
Regresi
1
Residu
N-2
Total
N-1
-

Setelah menganalisis dilakukan analisis uji hipotesis dengan mengkonsultasikan hasil perhitungan Freg dengan nilai (F tabel 5% atau 1%) dengan kemungkinan:
-                 Jika Freg lebih besar dari F t 5% atau 1% maka signifikan (hipotesis diterima).
-                 Jika F reg lebih kecil dari F t 5% atau 1% maka nonsignifikan (hipotesis tidak diterima).









DAFTAR PUSTAKA


Ahmadi, Islam sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 1992).
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998).
Daradjat, Zakiah, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: Rumaha, 1993).
J. Drost, Proses Pembelajaran sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 1999).
Hadi, Sutrisno, Statistik, jilid 2, cet. 18, (Yogyakarta: Andi, 2001).
Kurniawan, Yedi, Pentingnya Pendidikan Anak Sejak Dini Hingga Masa Depan, (Jakarta: CV Firdaus, 1993).
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995).



[1] Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: Rumaha, 1993), hlm. 35.
[2] Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 177.
[3] J. Drost, Proses Pembelajaran sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 1999), hlm. 14.
[4] Yedi Kurniawan, Pentingnya Pendidikan Anak Sejak Dini Hingga Masa Depan, (Jakarta: CV Firdaus, 1993), hlm. 24.
[5] Ahmadi, Islam sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 1992), hlm. 54.
[6] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm. 67.
[7] Sutrisno Hadi, Statistik, jilid 2, cet. 18, (Yogyakarta: Andi, 2001), hlm. 223.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar